PRAMUKA.ID – Pramuka Penggalang se-Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Banyuwangi menggelar latihan gabungan (latgab) penunjuk jalan. Peserta sebanyak 73 Pramuka Penggalang terdiri dari utusan gugus depan pangkalan SMP Negeri 2, SMP Negeri 3, dan SMP Katolik Santo Yusup Banyuwangi.
Hal itu disampaikan Andalan Ranting Urusan Pramuka Penggalang Kwartir Ranting Banyuwangi, Kak Nurcahyanto saat meninjau kegiatan di SMP Negeri 2 Banyuwangi Jawa Timur, Jumat sore (10/2/2023).
“Latar belakangnya, gugus depan yang berpangkalan di SMP di Banyuwangi dinilai tidak aktif latihan rutin. Namun faktanya, beberapa gugus depan masih mengadakan latihan secara periodik,” Kata Nurcahyanto.
Lalu, imbuhnya, beberapa pembina mempunyai inisiatif untuk menyelenggarakan latgab sebulan sekali.
“Melalui latgab ini, materi yang belum disampaikan oleh Pembina Pramuka maka dijadikan topik latihan, sehingga antara pembina yang satu dengan pembina yang lain akan saling melengkapi,” ujar Nurcahyanto.
Keuntungannya, kegiatan ini mempererat persaudaraan dan keakraban antar Pramuka Penggalang sehingga bisa saling mengenal satu sama lain.
Selain itu, imbuh Nurcahyanto, para pembina akan mendapatkan referensi kemasan kegiatan dalam latihan Pramuka di gugus depan.
Ia mengaku, alat evaluasi kegiatan bulanan ini disebut sebagai Festival Penggalang Tingkat Ranting Banyuwangi.
“Festival Penggalang akan dilaksanakan dalam satu tahun maksimal dua kali. Dengan demikian adik-adik akan merasa terdorong untuk berkompetisi,” kata Nurcahyanto.
Pembina gugus depan paangkalan SMP Negeri 2 Banyuwangi, Kak Zaenal Azizi menambahkan, tuan rumah latgab kali ini menyiapkan kegiatan latihan penunjuk jalan.
“Pertama, tentu saja diawali dengan upacara pembukaan latihan. Lalu, peserta menggambar denah nama-nama jalan yang ada di wilayah Kota Banyuwangi,” jelas Kak Azizi, panggilan akrab Kak Zaenal Azizi.
Tahap berikutnya, peserta latgab memberikan tanda fasilitas publik yang tersedia pada denah yang sudah dibuat. Seperti, pos polisi, pemadam kebakaran, klinik/rumah sakit, apotik, rumah ibadah, terminal/stasiun, dan bahkan restoran/warung.
“Melalui latihan ini, para Pramuka Penggalang mampu untuk menjadi penunjuk jalan saat ada orang yang membutuhkan informasi arah jalan,” tutur Kak Azizi.
Setelah latihan penunjuk jalan usai, para peserta latgab terlihat sedang melakukan permainan tepuk lari.
“Peserta dibagi menjadi dua banjar, lalu Banjar satu menengadahkan telapak tangganya untuk dipukul oleh lawan. Setelah memukul tapak tangan, maka yang bersangkutan harus berlari menuju finish. Tapi bila tertangkap maka akan menjadi sandera,” kata Azizi.
Sementara itu salah satu peserta asal gugus depan Pangkalan SMP Katolik Santo Yusup Banyuwangi,Laila Aulia Rahman mengaku, sangat senang bisa mengikuti latgab kali ini karena mendapatkan pengetahuan baru.
“Selain dapat ilmu, kegiatannya seru juga karena bisa bertemu dengan teman-teman baru,” pungkas Laila.
***
Pewarta & Foto: Mohamad Arif Fajartono