PRAMUKA.ID – Era globalisasi dapat menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat cenderung untuk memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.
Salah satu faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan pada masa sekarang adalah kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar dan mewarisi kebudayaannya sendiri.
Melestarikan budaya merupakan tugas dan tanggung jawab dari setiap individu masyarakat termasuk juga untuk anggota Pramuka di Indonesia, agar eksistensi kebudayaan dan kearifan lokal dapat terus dipertahankan.
Kewajiban bagi setiap lapisan masyarakat untuk mempertahankannya, yaitu generasi muda sangat diharapkan untuk terus berusaha mewarisi budaya lokal dan akan menjadi kekuatan bagi eksistensi budaya lokal itu sendiri.
Salah satu cara yang dapat dilakukan anggota Pramuka untuk menjaga kelestarian budaya lokal adalah dengan melalui kegiatan kepramukaan baik yang dilakukan di tingkat daerah, nasional, ataupun internasional.
Para anggota Pramuka dapat menjadikan kegiatan yang pasti dikunjungi dan dilihat oleh banyak orang, sebagai panggung untuk dapat mementaskan dan memperagakan kesenian dan kebudayaan lokal dari daerah asalnya.
Cara lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan serta mengoptimalkan media sosial untuk mempromosikan kebudayaan kepada masyarakat di seluruh penjuru dunia.
Dalam era globalisasi informasi menjadi kekuatan yang sangat dahsyat dalam memengaruhi pola pikir manusia. Perlu kesadaran akan pentingnya budaya lokal sebagai jati diri bangsa agar masyarakat lebih mencintai seni dan budaya lokal.
Hildigardis M I Nahak, dalam jurnalnya tentang upaya melestarikan budaya indonesia di era globalisasi, volume 5, nomor 1, tahun 2019, mengatakan Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini terbilang masih sangat minim.
Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian serius agar eksistensi kebudayaan khas Indonesia tetap dikenal oleh masyarakat dunia dan tidak diakui oleh negara lainnya.
Membangun kesadaran terhadap pentingnya kebudayaan lokal adalah tugas kita bersama. Membangun kesadaran terhadap kebudayaan lokal juga harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya dengan memasukkan materi kebudayaan lokal kedalam materi pendidikan dalam kegiatan kepramukaan.
***
*) Ahmad Anshari (pembina Gugus Depan 02.327-328 Al Ghazali dan anggota Saka Kominfo Palangka Raya)