PRAMUKA.ID – Pangkalan SLB Negeri Purbalingga meraih 4 kejuaraan pada kegiatan Perkemahan Pramuka Berkebutuhan Khusus (PPBK) Cabang Dinas IX Jawa Tengah. Yaitu Juara 1 putri kategori K3 pertendaan, Juara 3 putra kategori pioneering. Serta 2 penghargaan juara putra kategori regu teraktif regu teraktif dan juara putri kategori regu tertangkas.
“Tentunya alhamdulilah dengan pencapaian ini. Jadi latihan yang kami lakukan setiap pertemuan rutin hari Jum’at tidak sia – sia. Anak – anak juga sangat senang dengan hasil ini. Jadi rasa cape yang mereka rasakan saat latihan dan saat kegiatan terbayar lunas. Hilang rasa capeknya.” Ucap pembina putra, Kak Pandu Djatmiko.
Pencapaian ini lanjut Kak Pandu mampu menambah semangat dan motivasi anak-anak untuk terus aktif mengikuti kegiatan Kepramukaan.
“Hal ini bisa menambah semangat kami untuk terus aktif di kegiatan Kepramukaan. Melalui kegiatan PPBK ini juga bisa menjadi jalan agar anak-anak semakin kenal dan paham tentang apa itu Pramuka, asyiknya kegiatan Kepramukaan. Semoga kedepan juga Gerakan Pramuka di SLB Negeri Purbalingga bisa lebih baik lagi.” Tambahnya.
Kak Pandu juga menjelaskan bahwa pada kegiatan PPBK yang berlangsung pada tanggal 4-6 Oktober 2024 ini SLB Negeri Purbalingga mengirimkan 14 Pramuka Penggalang. Mereka terbagi menjadi 2 regu putra dan 2 regu putri dengan masing-masing regu terdiri dari 7 orang.
PPBK ini sendiri berlangsung di Bumi Perkemahan PAP Krakal, Desa Krakal, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen.
Kegiatan ini sendiri merupakan kegiatan rutin 2 tahunan dengan tuan rumah berpindah pindah antara kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo dan Kebumen.
Dari kegiatan semacam inilah menurut kak Pandu anggota Pramuka di pangkalan berkebutuhan khusus bisa menjadi semakin mandiri. Selain itu juga menambah keberanian untuk mencoba hal-hal baru yang positif. Serta melatih mental untuk lebih kuat lagi.
“Dengan PPBK ini saya melihat anak-anak jadi lebih mandiri. Kegiatan yang ada selama kegiatan mendorong anak-anak untuk percaya diri, meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian. Anak-anak juga menjadi lebih kreatif dan terus termotivasi untuk melakukan hal-hal baru. Semoga mereka jadi lebih menyukai kegiatan Kepramukaan.” Lanjutnya.
Karena menurutnya, ketika anak-anak mau aktif mengikuti kegiatan Kepramukaan maka akan lebih banyak mendapatkan wawasa, dan keterampilan baru. Dengan adanya learning by doing membuat mereka lebih mudah memahami materi dari Pembina.
Pewarta: Ginanjar Noviono
Editor: Pusdatin Kwarnas