pramuka.id – Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan (KPL) Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Riau di Kwartir Cabang (Kwarcab) Bengkalis berakhir, Sabtu (28/10/2023) malam. Kegiatan yang dimulai 23 Oktober 2023 tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi pesertanya.
59 orang peserta yang merupakan para Pelatih lulusan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) dan telah menyelesaikan masa pengembangan Naratama Dasar di Kwarcab nya masing-masing.
Salah seorang peserta KPL kak Dr Imam Syafi’i SPd MSi dari Kwarcab Kota Tanjungpinang mewakili peserta KPL menyampaikan kesannya di dalam penutupan KPL. Ia memiliki kesan tersendiri terhadap pelaksanaan KPL.
“Bumi Perkemahan (Buper) ini luar biasa, mudah-mudahan Buper ini tetap bisa ditingkatkan untuk menjadi kegiatan-kegiatan pelatihan kedepannya,” kata kak Imam Syafi’i.
“Buper Pawang Perkasa memberikan kesan bagi kami semua. Pertama saya datang ke Buper, yang terkesan saya pertama kali air dulu karena saya tidak pernah melihat air seperti itu, kok kayak warna teh ya, terus terang saya 5 hari baru move on dari air disini. Jadi hari pertama saya mandi saya merem tidak melihat airnya,” ungkapnya.
Kesan keduanya diungkapkannya adalah tidur dalam satu kamar berenam. “Luar biasa, teman sekamar saya semuanya merokok. Saya tidak bisa melarang, mereka saudara saya. Namun begitu ada penandatanganan kontrak belajar saya menjadi tenang karena dilarang merokok di dalam kamar,” ungkapnya terkekeh.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan peserta KPL sangat luar biasa kekompakannya, saling menyatu dan membantu. Begitu juga kesannya terhadap pelatih yang luar biasa.
“Kakak-kakak Pelatih kami sangat berkesan dan luar biasa dan tidak ada Pelatih yang meninggalkan kami. Terimakasih Kakak-kakak Pelatih yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu tapi yakinlah apa yang sudah diberikan sesuatu yang sangat berharga dan bernilai mudah-mudahan bisa kami melanjutkan dalam rangka mewujudkan generasi muda yang lebih baik,” ujarnya.
Dia mengakui KPL ini sudah sempurna. Tapi dirinya harus terus belajar dan belajar. “Misalnya nanti sesekali kami menghubungi Pelatih KPL kiranya berkenan menerimanya,” pintanya.
“Terimakasih kami ucapkan kepada Panitia yang selalu setia, selalu mengabadikan setiap kegiatan kami dan Kakak-kakak yang lainnya kami ucapkan terimakasih” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang peserta kak Aslichatul Insyiah MPd yang biasa dipanggil Azelin dari Kwarcab Sidoarjo Kwarda Jawa Timur tak kalah serunya menyampaikan kesannya sebelum acara penutupan KPL. Kesannya Ia sampaikan saat ingin pamit berpisah dengan peserta di Pantai Indah Selat Baru Bengkalis karena Ia harus pulang terlebih dahulu sebelum penutupan KPL.
“Saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa, mulai dari keberangkatan yang penuh dinamikanya dan saya ingin menampilkan yang terbaik diri saya versi yang terbaik apapun adanya,” kata kak Azelin.
Dia juga minta maaf yang banyak bertanya. “mungkin juga saya salah sikap, salah ucap atau mungkin gaya Jawa Timuran saya kurang bisa diterima dan seterusnya. Itulah saya, dengan segala kelemahan saya sebagai manusia,” ungkapnya.
“Namun saya merasakan cinta dan kasih sayang dari Kakak-kakak semuanya disini sehingga saya tidak menjadi orang asing. Saya merasa diterima dan saya mendapatkan banyak pertolongan. Dari segala perjuangan saya kesini, Allah memberikan bunga dengan kasih sayang Kakak-kakak semua,” tambahnya.
Ia menilai pelaksanaan KPL ini sudah sangat sesuai dan Ia mengaku tidak rugi jauh-jauh mengikuti KPL dari Jawa Timur ke Bengkalis, Riau.
“Jadi saya tidak merasa rugi, jauh-jauh dari Jawa Timur datang kesini mendapatkan pelatihan, yang saya anggap ini adalah pelatihan yang utuh, komponennya yang utuh. Kakak-kakak Tim Pelatih mendampingi kita semua dengan penuh kasih sayang dan konsep yang luar biasa. Sangat mengesankan,” tutupnya.
Penulis : Irwan Yuliadi (Humas Kwarda Riau)