PRAMUKA.ID – Peserta Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada Tingkat Cabang (Perticab) IV Banyuwangi telah memberikan edukasi yang berharga tentang bahaya stunting dan tips pencegahannya kepada 20 warga yang terdiri dari ibu hamil berisiko, ibu menyusui, dan balita dengan masalah gizi, Sabtu (2/9/2023) pagi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait stunting, masalah yang serius di berbagai daerah di Indonesia.
Di Balai Dusun Krajan, Desa Cluring, Kecamatan Cluring, acara dimulai pukul 09.00 WIB. Tiga anggota Saka Bakti Husada, Kak Adelia, Kak Febri dan Kak Rian, memberikan penyuluhan tentang pengertian stunting, bahaya stunting, dan cara pencegahannya.
“Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai,” kata Kak Adelia.
Ia menekankan bahaya stunting sangat serius, karena dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan mental, menurunkan produktivitas, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari.
Seorang Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Cluring yang berfokus pada penanggulangan stunting, Kak Lina sangat yakin kalau ke depan adik-adik ini bisa menjadi penyambung informasi yang baik tentang masalah stunting, minimal di lingkungan rumahnya.
“Saya sangat senang dan bersyukur dapat dibantu untuk menyampaikan informasi tentang bahaya stunting kepada masyarakat,” tambah Kak Lina.
Tidak hanya memberikan pengetahuan, kegiatan ini juga menjadi sarana berbagi kebaikan.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan sembako berisi beras 5kg, minyak goreng 1 liter, gula 1 kg, dan mie 5 buah kepada warga yang hadir. Hal ini tidak hanya memberikan informasi yang berharga tetapi juga memberikan bantuan langsung kepada mereka yang membutuhkan.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Cabang Banyuwangi, Kak Pipit Hariono menilai, dengan semangat gotong-royong dan kepedulian terhadap stunting, peserta Perticab IV Banyuwangi telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya stunting dan langkah-langkah pencegahannya.
“Semoga upaya mereka menjadi contoh kita bersama untuk berkolaborasi mengatasi masalah serius ini demi masa depan yang lebih baik,” pungkas Kak Pipit.
***
Pewarta: Desika Ulfarisa
Editor: PusinfoKN/SD