PRAMUKA.ID – Sebanyak 154 Pramuka Garuda yang berasal dari 20 Kwartir Daerah mengikuti pelantikan anggota dan silaturahmi Association Top Achiever Scouts (ATAS) Indonesia yang diadakan secara daring pada Minggu, 19 Desember 2021, pagi hari. Hadir pula sejumlah tokoh ATAS dari mancanegara, seperti Simon Hang Bock Rhee yang merupakan Presiden ATAS World dan Mazhar Ali Khan Mecci dari India.
ATAS adalah organisasi yang menghimpun mereka yang telah mencapai tingkatan tertinggi sebagai peserta didik di seluruh dunia. Nama tingkatan tertinggi itu bermacam-macam, seperti di Inggris dan negara-negara anggota Persemakmuran Inggris disebut Queen’s Scout, di Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya disebut Eagle Scout, di Jepang disebut Fuji Scout, di Korea Selatan disebut Tiger Scout, di Malaysia disebut Pengakap Raja, dan di Indonesia disebut Pramuka Garuda.
Di dalam acara bertajuk “20th Grand Inauguration and Gathering ATAS Indonesia (20GIGA)”, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Budi Waseso, ikut menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut. Sambutan Ketua Kwarnas itu dibacakan oleh Kak Joko Mursitho yang juga Wakil Ketua/Ketua Komisi Perencanaan dan Pengembangan Kwarnas.
Dalam sambutannya, Kak Budi Waseso antara lain mengemukakan, “Menjadi Pramuka Garuda bukan sekadar menjadi kebanggaan berhasil mencapai tingkatan paling tinggi atau paling atas, tetapi juga merupakan kader Gerakan Pramuka yang menjadi panutan baik bagi sesama peserta didik di golongannya, maupun menjadi panutan bagi masyarakat luas.”
Untuk itu, Ketua Kwarnas menambahkan, “menjadi Pramuka Garuda haruslah menjadi idaman bagi setiap peserta didik dalam Gerakan Pramuka.”
Terkait dengan hubungan ATAS dan Gerakan Pramuka, Kak Budi Waseso mengharapkan agar aturan mengenai organisasi tersebut dapat disinergikan dengan aturan mengenai Pramuka Garuda. “Saya berharap para pengurus ATAS Indonesia dapat bekerja sama dengan pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, khususnya yang membidangi Organisasi dan Hukum (Orgakum) dan Pembinaan Anggota Muda (Binamuda). Saya berharap agar aturan mengenai seorang anggota Gerakan Pramuka yang menjadi anggota ATAS, disesuaikan dengan aturan yang berlaku di lingkungan Gerakan Pramuka”, tuturnya.
Sementara Presiden ATAS World, Simon Rhee, mengatakan pihaknya terinspirasi dengan kegiatan pelantikan dan silaturahmi ATAS yang dilakukan secara daring. Karenanya, dia akan mengadakan kegiatan serupa di tingkat dunia pada Februari 2022. Pertemuan gabungan daring dan luring juga akan diadakan saat berlangsungnya Pra Jambore Dunia pada 6 Agustus 2022.
Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika, Kak Berthold Sinaulan, yang juga hadir pada acara itu, mengharapkan agar para Pramuka Garuda, baik yang sudah maupun yang belum menjadi anggota ATAS, diharapkan dapat menunjukkan sikap dan perilaku yang dapat dicontoh siapa pun. “Tampil dengan perilaku baik haruslah diupayakan tiap saat, baik ketika berseragam Pramuka maupun saat tidak mengenakan seragam,” tambah Kak Berthold.
Acara itu sendiri dilaksanakan di bawah pengendalian Kak Rio Ashadi, Sekretaris Komisi Binamuda Kwarnas yang juga merupakan Koordinator ATAS Indonesia, dan Kak Ari Wijanarko sebagai Sekretaris Eksekutif ATAS Indonesia. Bertindak sebagai pembawa acara adalah Kak Gusli Ardiansyah, Pembina dari Kwarcab Kabupaten Tasikmalaya, dan Kak Sashinu Wanditadiva, Pandega dari Racana UGM Yogyakarta.
Selain mendengarkan sambutan dan arahan, kegiatan itu juga diisi dengan seminar secara daring yang menghadirkan Aeshnina Azzahra Aqilani (Nina), Pramuka Penggalang Garuda dari Kwarcab Gresik yang membahas tentang limbah plastik di sungai. Atas kegigihan Nina memperjuangkan isu ini, dia diundang ke persidangan UNFCCC di Glasgow pada COP26 pada November 2021. Juga diumumkan pemenang Challenge GIGA. Challenge ini adalah upaya untuk mengajak anggota ATAS memberikan solusi dan saran untuk berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa melalui upaya mengajak rekan-rekannya lebih peduli dan memahami isu tersebut melalui media sosial, poster atau video.
Pemenang pertama diraih Pemenang 1 diraih Nazky, ATAS 8643 yang membuat poster mengangkat tema perundungan (Bullying). Sedangkan emenang kedua diraih Purisnawati dari Batam, ATAS 8488 dengan tema pemberdayaan Wanita.
***
Naskah: Berty S.
Foto-foto: ATAS Indonesia